Pages

Navigation Menu

Kliwonan Show.,,


0 komentar:

Targetkan Tiga Menteri Hadir HUT ke-109 Kota Pekalongan

PEMKOT Pekalongan mulai mempersiapkan diri untuk menggelar peringatan HUT ke-109 pada 1 April mendatang. Selain sudah melaunching logo HUT, Pemkot juga telah mempersiapkan segala tahapan termasuk rencana menghadirkan tiga menteri sekaligus dalam acara tersebut.
Tiga menteri yang akan menjadi target untuk dihadirkan yaitu Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, dan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan.
Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad mengatakan, yang sudah memastikan diri hadir dan ikut berpartisipasi ialah Menteri Pariwisata, Arief Yahya. “Pak Menteri sudah jelas memastikan hadir, dan juga sudah memberi bantuan anggaran untuk kita dalam kegiatan tersebut,” ucapnya.
Sebelumnya, dikatakan Walikota, dalam pertemuan terkait kegiatan HUT Kota Pekalongan di jakarta, salah satu staf Menteri PMK mengikuti rapat dan menyampaikan untuk dapat ikut serta. “Kami juga mengharapkan kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, karena disini ada sisi budayanya,” imbuh Walikota. Selanjutnya, dalam pertemuan bersama Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), juga semapat dibahas kemungkinan diundangnya perwakilan kota kreatif UNESCO, salah satunya lima kota kreatif yang sudah merekomendasikan Kota Pekalongan masuk dalam jajaran Kota Kreatif UNESCO.
Sehingga kalau acc, maka kita akan undang mereka. Tapi dipastikan kita juga akan undang Dirjen UNESCO melalui Kemenlu saat ini sedang komunikasi. Juga Dirjen Protokol dan Konsuler, keduanya memang orang yang lahir di Pekalongan, sehingga masih kita upayakan,” tutur Basyir.
Selain itu, Walikota juga mengklaim tidak menutup kemungkinan menghadirkan Presiden RI dalam acara tersebut. “Yang penting kita tunjukkan dulu acaranya “waow”, pasti bisa menarik siapa saja untuk datang,” sambungnya.
Acara HUT ke-109 Kota Pekalongan sendiri, akan dilangsungkan spesial di mana akan ada pameran produk kreatif selama empat hari. Padahal dalam kegiatan sebelumnya kegiatan serupa hanya digelar sehari. Selain itu juga akan dilaksanakan seminar internasional tentang arsitektur dan batik dengan keynote speker Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Juga akan dilaksanakan fashion show batik, pameran kuliner, dan sejumlah kegiatan menarik lainnya. (nul)
 
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 06-02-2015)
 

0 komentar:

Kota Kreatif Dunia dari UNESCO

PEKALONGAN – Kota Pekalongan dinobatkan sebagai Kota Kreatif Dunia dari UNESCO, untuk kategori Craft and Folk Arts atau Kerajinan dan Kesenian Rakyat, baru-baru ini. Dengan predikat tersebut, Kota Pekalongan menjadi kota pertama di Asia Tenggara, dan masuk dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO bersama kota-kota lain dari penjuru dunia.
Di dunia baru ada 16 kota saja untuk kategori kerajinan dan kesenian rakyat, dan di Asia Tenggara baru satu-satunya dan diraih oleh Kota Pekalongan, Indonesia ini. Di dunia, secara keseluruhan baru ada 69 kota yang dinobatkan sebagai Kota Kreatif Dunia,” kata Walikota Pekalongan M Basyir Ahmad saat berbicara dalam acara Dialog sejarah dengan SKPD dan perwakilan komunitas se-Kota Pekalongan, di rumah dinas Walikota, Jumat (9/1).
Disampaikan Basyir, UNESCO merupakan sebuah organisasi PBB yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. UNESCO merupakan lembaga kredibel yang tidak mudah untuk disogok atau mudah diintervensi. Dipilihnya Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif itu murni melalui pertimbangan dan penilaian yang matang. “Ini murni terjadi. Tidak mungkin UNESCO bisa disogok. Mereka itu lembaga kredibel,” ujarnya.
Meminta Usulan
Basyir menjelaskan, saat itu, pada 2013 pihaknya meminta usulan agar Kota Pekalongan bisa jadi Kota Kreatif Dunia. Akhirnya setelah direvisi dan dievaluasi dari beberapa kota yang diusulkan di antaranya Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar, Kota Pekalongan pada akhir 2014 lalu menjadi salah satu jejaring Kota Kreatif Dunia.
Dari lima kota, alhamdulillah Kota Pekalongan yang terpilih dan di Indonesia bahkan Asia Tenggara belum ada. Kalau pun ada lagi nanti semacam ini, baru ada setelah 4-5 tahun lagi. Itu artinya Kota Pekalongan sulit terkejar oleh Kota-kota lain,” kata Basyir.
Disampaikan Basyir, perjalanan Kota Pekalongan menjadi salah satu Kota Kreatif Dunia, tak lepas dari peran serta masyarakat dan nenek moyang terdahulu. Termasuk sejak lama telah melestarikan kerajinan batik yang telah bertahan hingga sekarang ini.
Bahkan sebelumnya, pada 2009, batik telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya bukan benda. “Sejak batik diakui UNESCO, pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat hingga 5,8 persen, dan terus naik. Ini tentunya tal epas dari perjuangan nenek moyang kita yang melestarikan batik,” ujarnya. (enn-49)
 
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 12-01-2015)

0 komentar:

Launching Logo Kota Pekalongan


KOTA – Pemkot Pekalongan, resmi melaunching logo baru Kota Pekalongan, Jumat (30/1) pagi. Dirangkai dengan sejumlah kegiatan lainnya, launching logo berlangsung meriah karena disertai berbagai hiburan antara lain musik dari Aurora Jacuzzy dan Tarian 3 etnis ARJATI (Arab,Jawa,dan Tionghoa) yang diiringi oleh 3 sanggar (Garuda Mas, El-Fata Stain Pekalongan, Laras Wisata DISHUBPARBUD).
Rangkaian launching logo, diawali dengan sepeda sehat K3 rutin yang diikuti oleh pejabat dari seluruh SKPD, organisasi kemasyarakatan, dan siswa sekolah. Finish di komplek Kantor Walikota. Acara diawali dengan pertunjukan berbagai macam tari tradisional. Kemudian launching logo di tandai dengan pelepasan balon oleh Walikota Pekalongan dan FKPD.
Tak hanya launching logo, dalam acara tersebut juga dilakukan launching logo pelayanan prima Pemkot Pekalongan, penyerahan ISO 9001:2008 sistem manajemen mutu untuk dua SKPD, Inspektorat dan BPMP2T, penandatanganan MoU pertanian antara Kodim Pekalongan dengan DPPK serta ditutup launching logo HUT Kota Pekalongan ke-109. Dalam konferensi persnya, Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad menerangkan, ada dua hal penting yang dilaunching sekaligus, yaitu logo baru Kota Pekalongan dan logo pelayanan prima. Pelayanan prima diterapkan sesuai instruksi presiden terkait revolusi mental.
Sesuai pesan DPRD dalam catatan pengesahan Perda, logo baru harus disosialisasikan dan hari ini kami mulai lakukan agar seluruh masyarakat tahu. Dengan logo baru, kami ingin merubah citra kekuasaan kekuasaan menjadi pelayanan. Kemudian sesuai instruksi presiden tentang revolusi mental, dan kami sudah belajar ke salah satu rumah sakit, akhirnya kami buat logo dan tagline pelayanan prima Pemkot Pekalongan,” beber Walikota didampingi Sekda, Dwi Arie Putranto, Kepala Diskominfo, Sri Budi Santoso dari perwakilan Orang Pekalongan (OPEK), Yuwono Imanto. Ditanya berapa biaya yang digelontorkan untuk perubahan logo, Walikota menjelaskan bahwa untuk perubahan logo APBD hanya digunakan untuk menggelar sayembara perubahan dan sosialisasi logo baru di tingkat kota. Sementara untuk dampak perubahan pada aset di SKPD, dibebankan kepada masing-masing.
Total tidak mencapai Rp 200 juta untuk perubahannya dan sosialisasi. Kalau pergantian emblem, lalu sosialisasi di instansi-instansi itu kami klonengan (iuran). Ada juga sponsor dari BUMN dan BUMD untuk ikut mensosialisasikannya. Yang jelas kami berhemat dan tidak mengeluarkan anggaran yang besar,” kata Walikota.
Kepala Diskominfo, Sri Budi Santoso menambahkan, launching logo yang dilaksanakan hari itu menjadi satu bagian kecil sosialisasi yang mulai digalakkan Pemkot Pekalongan. Selebihnya akan dilakukan sosialisasi lanjutan lewat berbagai bentuk, namun tanpa mengeluarkan anggaran yang besar.
Mengenai masih adanya kontroversi logo baru di tengah-tengah masyarakat, Sri Budi menganggap hal itu sebagai sebuah dinamika yang pasti muncul ketika ada sesuatu yang baru. Yang terpenting, tugas Pemkot adalah terus melakukan sosialisasi dan penjelasan makna logo agar semakin dimengerti masyarakat. “Kami terima adanya pro kontra, itu bentuk aspirasi dan dinamika perubahan,” kata dia. Dirinya berharap, penilaian masyarakat terhadap logo baru bukan hanya secara visual saja tapi juga kepada sisi filosofis. Melalui logo itu, Pemkot berharap dapat memberi panduan dan apresiasi terhadap nilai identitas Kota Pekalongan yang selama ini sudah dikenal luas oleh masyarakat. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 31-01-2015)
http://www.pekalongankota.go.id/CreativeCity/

0 komentar: