Pages

Navigation Menu

Kampung ATBM Medono Kota Pekalongan


PEKALONGAN – Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, dikenal sebagai pusat kerajinan tenun tangan. Pada masala lalu, menurut Lurah Medono, Sumaryo, tenun Medono pernah meraih kejayaan kualitas dan kuantitas produksi, dan penjualannya.
Kejayaan itu terjadi pada 20-30 tahun lalu. Upaya untuk meraih kejayaan kembali, pengusaha tenun di sini bersepakat membentuk kampung ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) Medono,” kata Sumaryo, senin (24/2).
Ekspor Produk


Seiring perjalanan waktu dan dukungan dari pemerintah kota, lanjut dia, kejayaan yang pernah pudar itu berhasil direngkuh kembali. Pengusaha tenun mulai meningkatkan produksi, kreativitas dan kualitas. “Tenun produksi Medono berani bersaing jika disandingkan dengan tenun dari kabupaten/kota lain. Kain tenun Medono kini juga sangat diminati konsumen,” imbuh Sumaryo.
Dikatakan lebih lanjut, tenun ATBM Medono menyesuaikan dengan ikon Pekalongan sebagai kota batik, kain tenun tangan hasil produksi bermotif batik. Di beberapa industri ATBM Medono, tenun yang dihasilkan sama-sama halus. Motif batik Medono juga beragam serta harga relatif terjangkau.

Salah satu pengusaha tenun tangan Medono, Tati menjelaskan, pihaknya sudah pernah mengekspor produk-produknya ke luar negeri. Hal ini merupakan bukti bahwa kejayaan produksi tenun Medono kembali diraih. Dalam memproduksi selembar kain tenun tangan, lanjutnya, perajin membutuhkan waktu rata-rata selama satu pekan. (K40-74)
 
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 25-02-2014)

0 komentar: