Pages

Navigation Menu

Sintren



Kesenian ini  sangat dikenal  dan populer di daerah Pantura terutama di daerah eks Karesidenan Pekalongan. Sintren menggambarkan perjalanan hidup  dan  kesucian seorang gadis yang dilatarbelakangi dari legenda Bahurekso. Tumenggung Baurekso merupakan salah satu tokoh dalam legenda yang hidup di daerah Pekalongan dan sekitarnya. Kisah mengenai Tumenggung Baurekso ini bertemakan cerita kepahlawanan dan disebut juga dengan Babad Pekalongan. Alkisah seorang sesepuh di desa Kesesi bernama Ki Ageng Cempaluk mempunyai anak bernama Baharudin yang sehari-hari dipanggil dengan Badrudin. Pada masa itu di desa Kesesi terdapat sungai Sipait (juga disebut sungai Sragi) yang berukuran besar, sehingga banyak pedagang bangsa Portugis berlayar ke sana untuk mencari rempah-rempah. Berkat ketekunan dan kerajinannya sebagai seorang nelayan, Badrudin dapat diterima bekerja pada salah satu kapal Portugis sebagai pengawal meriam. Hal ini sesuai dengan keinginan Portugis dalam rangka memperlancar usaha dagang mereka.
Sultan Agung Hanyokrokusumo sebagai Raja Mataram pada saat itu berkeinginan untuk mempersatukan pulau Jawa di bawah kekuasaan Mataram. Pedagang-pedagang Portugis menyarankan kepada Sultan Agung agar memberikan tugas kepada Badrudin untuk memberantas bajak laut yang mengganggu keamanan di perairan utara Jawa Tengah saat itu, dengan pertimbangan pengalaman dalam ilmu perang khususnya penggunaan meriam. Atas persetujuan Sultan, Badrudin bersama prajurit Mataram dan armada pedagang Portugis berhasil mengusir bajak laut dari perairan sekitar Kendal. Berkat keberhasilannya ini, Sultan mengangkat Badrudin sebagai Bupati Kendal dengan gelar Raden Tumenggung Baurekso. 
Bajak laut yang melarikan diri ke Sambong (daerah Batang) berhasil memperkuat diri sampai ke daerah Wonotungal. Bupati Subah (daerah Batang) Raden Tumenggung Layangsari yang merasa tidak mampu memberantas gangguan bajak laut, memohon bantuan dari Kerajaan Mataram. Raden Baurekso untuk kedua kalinya berhasil menghancurkan bajak laut yang dipimpin oleh Tunjung Mlaya (juga menggunakan nama sandi Raja Uling atau Sang Drubiksaraja). Rahasia kekuatan bajak laut dapat diketahui lewat adik Tunjung Mlaya, yang kebetulan jatuh hati kepada Raden Baurekso.
Pihak Portugis yang merasa banyak membantu dalam penumpasan bajak laut meminta agar diberi imbalan hasil harta rampasan perang tersebut. Permintaan tersebut dinilai sebagai hal yang wajar, oleh karena itu disetujui oleh Raden Baurekso tanpa sepengetahuan Sultan Mataram. Hal ini dilaporkan ke Mataram oleh seorang komandan pasukan dan diperkuat oleh bupati Subah. Raden Baurekso dituduh seolah-olah bernafsu ingin menguasai sesuatu yang bukan haknya bahkan untuk dimiliki sendiri. Berkaitan dengan peristiwa ini, maka Raden Baurekso ditangkap dan dikenakan hukuman mati.
Pada waktu itu kompeni Belanda (VOC) sudah memperkuat kedudukannya                 di daerah Sunda Kelapa. Adipati Ukur dan Adipati Jayakarta memberitahukan hal ini kepada Mataram, karena keadaan demikian berbahaya bagi kerajaan Banten, Jayakarta, dan keutuhan wilayah Mataram. Portugis memberi saran kepada Sultan untuk membebaskan Raden Baurekso dari hukuman mati dan dimanfaatkan kembali untuk mengusir Belanda dari Sunda Kelapa. Sultan dapat menerima saran tersebut dan kemudian mengutus Raden Baurekso untuk melaksanakannya, dengan janji apabila gagal akan dihukum mati. Raden Baurekso bersama prajurit Kendal dan Mataram dengan dibekali meriam Kyai Sijagur serta dibantu armada Portugis, berangkat menuju Sunda Kelapa untuk mengusir kompeni Belanda. Misi tersebut diberi nama ”Koloduto”. Pasukan Baurekso dapat menembus benteng kompeni untuk beberapa saat, namun kemudian mengundurkan diri karena datang bantuan kompeni dari Ambon yang jumlahnya lebih besar.
Setelah mundur dari Sunda Kelapa, Raden Baurekso tidak kembali ke Mataram, tetapi menghadap ayahnya di Kesesi serta memberitahukan semua peristiwa yang telah dialaminya. Oleh ayahnya, Raden Baurekso dinasihati agar bertapa ngalong (bertapa secara kelelawar), menanggalkan segala kebesarannya, kembali sebagai rakyat kecil. Raden Baurekso memberi nama ”Pekalongan” di tempatnya bertapa dengan disaksikan para pengikutnya. Pada akhir hidupnya, Raden Baurekso dimakamkan di desa Legokkalong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan (Kantor Statistik Pemda Kabupaten Pekalongan, 1982: 20-24).
Pemeran Sintren adalah seorang gadis belia yang masih suci, belum akil balik dan belum terjamah tangan lelaki. Diawali dengan tembang yang menarik perhatian penonton yakni tembang Kukus Gunung. Seorang calon sintren yang mengenakan pakaian biasa, kemudian dimasukkan ke dalam kurungan dalam keadaan terikat. Setelah si gadis berada dalam kurungan, kemenyan dibakar seraya para pelantun lagu  mengalunkan tembang Yu Sintren dengan tujuan memangil kekuatan luar. Setelah kurungan dibuka, tampak sesosok bidadari mengenakan busana kebesaran  lengkap dengan kacamata hitam. Dengan anggun sang bidadari ini berlengggak-lenggok mengikuti alunan irama gamelan yang dimainkan para penabuh. Pada jaman dulu  acara sintren ini digunakan untuk acara hiburan dan  ajang komunikasi muda mudi untuk mencari jodoh, selain itu kesenian ini juga digunakan sebagai mediasi untuk meminta hujan. Saat ini Sintren masih sering dipentaskan pada hari-hari kebesaran Nasional serta  untuk menyambut tamu resmi.

1 komentar:

  1. Terimakasih infonya gan...
    Keren....

    Kulonuwon, Kulo bade numpang info geh... Matursuwon... 

    "KESESI RENTAL MOBIL
    & TAXI BORONGAN"
    AVANZA/XENIA
    Bersih dan Nyaman.

    Kami menyewakan MOBIL 300rb + SUPIR 100rb (tidak termasuk bensin, tol, parkir dan maaf tidak bisa sewa lepas kunci).

    Harga Promo Bulan ini:
    Hanya Rp.400 ribu per tanggal, dalam kota, sudah plus supir.
    Hanya Rp.500 ribu per tanggal, luar kota Pekalongan, sudah plus supir.


    TAXI BORONGAN

    Melayani Jasa Taxi Borongan Antar Jemput Bandara Sekali Jalan.

    Kami akan jemput Anda dari Bandara Ahmad Yani Semarang kemudian kami antarkan ke lokasi anda dalam area Batang, Pekalongan, Bojong, Kajen, Kesesi, Bodeh, Comal, Pemalang, Banjarnegara & Brebes, sekali jalan.

    Dan sebaliknya, dari daerah tersebut kami akan layani anda menuju ke Bandara Ahmad Yani sekali jalan.

    Tarif Promo Bulan ini :
    Rp.700 rb sekali jalan (sudah termasuk Mobil, Supir, Tol dan Parkir). Kalau jarak dekat lebih murah.

    DUDUK... NGENG... TEKO...!!!

    Hubungi : VICCO
    KESESI TAXI & RENT A CAR
    SMS : 085601991957
    WA : 081381086757
    Monggo Sewa Mobil Kesesi
    Sejak Dulu Kala
    https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=108292899808522&id=100018834362647

    BalasHapus