Pekalongan, Info Publik - Peringatan Hari Batik Nasional 2015 yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan di Kawasan Budaya Jetayu, Jumat (2/10) berlangsung meriah. Ribuan warga berbagai usia mengikuti dan menyaksikan acara tersebut. Uniknya sebagian besar dari mereka menggunakan pakaian batik> Sedangkan para pejabat di lingkungan Pemkot Pekalongan berpakaian tradisional seperti beskap dan blangkon.
Selain diisi fashion show dengan busana batik dan kostum karnaval dan bazar batik serba 10 ribu Peringatan hari Batik Nasional kali ini juga dimeriahkan dengan parade tari batik. Diantaranya Tari Batik Jalmprang, Tari Batik Arwana, Tari Batik Arjati dan Tari batik kipas yang dipusatkan di panggung depan Museum batik.
Disisi lain, yakni di lapangan Jetayu, ratusan anak-anak sibuk dan syik dengan permainan tradisional yang kini sudah jarang terlihat. Yakni Egrang, Bakiak, Congklak, Patok Lele, Gobak sodor dan lain sebagainya.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan kepada dua orang pengrajin batik yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk perbatikan di Pekalongan. Penghargaan diserahkan oleh Penjabat (Pj) Walikota Prijo Anggora Budi Rahardjo. Meski dengan persiapan yang cukup mepet, namun secara umum peringatan Hari Batik nasional 2015 ini cukup sukses dan meriah.
Menurut Sekda Kota Pekalongan Dwi Arie Putranto, pada waktu sebelumnya, tiap tanggal 2 Oktober Pemkot Pekalongan secara rutin menggelar pekan batik untuk memperingati Hari Batik Nasional. Namun untuk kali ini acara tersebut dimajukan untuk mengaprsiasi Walikota dan Wakil Walikota yang habis masa jabatanya pada bulan Agustus lalu. “terus terang kami bersama para stake holder perbatikan di Kota pekalongan merasa sangat aneh jika tidak memperingati hari Batik Nasional, karena bagi kita batik bukan hanya jendela budaya tapi juga jendela ekonomi, karenanya meski dengan dana terbatas kami tetap melaksanakan kegiatan ini dengan dukungan seluruh warga masyarakat pecinta batik di Pekalongan,” ujar Sekda.
Penjabat (Pj) Walikota Pekalongan Prijo Anggoro Budi Rahardjo menilai peran serta masyarakat dalam peringatan Hari Batik Nasional ini sebagai sesuatu yang luar biasa. “ini benar-benar hasil kerja yang luar biasa, kedepan saya berharap agar seluruh stake holder batik disini mencari terobosan agar batik terus menggeliat dan menjadi kebutuhan utama,” ujarnya. Terkait limbah, Prijo mengatakan perlu penyikapan bijaksana semua pihak.
(MC/Diskominfo/AN Takari)
0 komentar: