Pages

Navigation Menu

VIDEO MAPPING MUSEUM BATIK



Penutupan Pekalongan Batik Week 2015
KOTA – Ribuan warga yang memadati kawasan budaya Jetayu, Kota Pekalongan, untuk menghadiri penutupan Pekalongan Batik Week (Pekan Batik Pekalongan) 2015, Senin (3/8) malam dibuat terpukau dengan pertunjukan menarik "Video Mapping" Museum Batik Pekalongan.
Video mapping karya anak bangsa asal Bandung yang tergabung dalam tim Sembilan Matahari itu membuat ribuan pengunjung Pekan Batik 2015 tak beranjak dari depan Museum Batik, sejak petang hingga acara usai malam harinya. Mereka bahkan rela berdesak-desakan sembari mengabadikan momentum langka itu dengan kamera ponsel pintar mereka, dari awal hingga akhir. Sampai pesta kembang api dinyalakan, menutup seluruh rangkaian acara.
Decak kagum berulangkali terlontar dari para warga yang menyaksikan video mapping tersebut. Video mapping yang terselenggara berkat kerja sama Pemkot Pekalongan dan Bank Jateng itu menggambarkan perjalanan Kota Pekalongan dari dulu hingga sekarang.
Video Mapping yang dibuat, dan didesain oleh ‘Sembilan Matahari’ ini, memang mengingatkan warga kota batik pada 2 April 2011 silam. Saat itu, video mapping Museum Batik menampilkan Kota Pekalongan sebagai The World’s City of Batik.
Hampir sama dengan yang ditampilkan pada empat tahun silam. Pada Senin malam kemarin, mulai pukul 21.27 hingga 21.51 atau hampir setengah jam, Museum Batik kembali dipenuhi beragam motif batik, lengkap dengan ilustrasi perjalanan dan kehidupan warga Kota Pekalongan yang dalam kesehariannya tak bisa dilepaskan dari batik. Tak lupa, Kota Pekalongan sebagai kota perikanan juga digambarkan pada menit-menit awal pemutaran video mapping itu.
Bedanya, kemarin, ditampilkan perubahan branding Kota Pekalongan yang sebelumnya The Wor’ld City of Batik menjadi kota kreatif dunia dari Unesco, dan berhak masuk dalam jejaring Kota Kreatif Unesco kategori Kriya dan Seni Rakyat (Unesco Creative Network for The City of Crafts and Folks Art).
Predikat dari Unesco ini diraih Kota Pekalongan pada 1 Desember 2014.
Beragam motif batik Pekalongan, malam itu ditampilkan secara apik melalui video mapping tersebut. Batik sebagai warisan asli budaya Indonesia, yang membuat Pekalongan sebagai Kota Batik Dunia, dan akhirnya pada tanggal 1 Desember 2014 lalu UNESCO memasukkan Kota Pekalongan sebagai Creative Cities Network di kategori Crafts and Folk Arts berhasil divisualisasikan secara apik oleh tim Sembilan Matahari.
Production Manager Sembilan Matahari, Ali Maarif menjelaskan, bahwa tema yang diangkat itu menggambarkan bahwa Kota Pekalongan dinilai oleh dunia sebagai kota yang benar-benar secara nyata mengembangkan tradisi budaya asli bangsanya, yakni batik, dalam segala lini. “Kota Pekalongan telah secara nyata mengembangkan tradisi budaya bangsa, benar-benar kota batik dunia, dari kurikulum sekolah, jurusan studi batik, bahkan berkembang juga sebuah kawasan seperti Kampung Canting. Kemudian terpilih oleh Unesco sebagai kota kreatif dunia,” paparnya.
Tak cukup hanya video mapping, ribuan warga malam itu juga dihibur dengan pesta kembang api di atas langit kawasan Jetayu. Kembang api itu langsung menghiasi langit di atas Museum Batik, begitu video mapping selesai.
PERPISAHAN BASYIR-ALEX
Acara tersebut juga digunakan sebagai momentum perpisahan pasangan Walikota-Wakil Walikota Pekalongan periode 2010-2015, dr HM Basyir Ahmad dan HA Alf Arslan Djunaid. Didampingi istri masing-masing, mereka membawakan sambutan perpisahan sekaligus ucapan terima kasih kepada warga kota batik. Pasangan Basyir-Alex akan mengakhiri masa tugasnya pada 9 Agustus mendatang.
Hadir pula rombongan BPPT yang dipimpin Deputi Kepala BPPT Dr Tatang Taufik, serta para tamu undangan, baik dari unsur Forkominda setempat, dan tokoh masyarakat. “Video mapping malam ini adalah untuk mengenalkan Kota Pekalongan sebagai jejaring kota kreatif Unesco,” ungkap Basyir dalam sambutannya.
Kami ucapkan beribu terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan, kepada seluruh mitra-mitra kami, yang telah bersama-sama membangun Kota Pekalongan, sehingga meraih banyak penghargaan. Ini semua karena bantuan bapak ibu semua, dan pertolongan Allah Ta’ala.
Acara ini juga sebagai tanda ungkapan suka cita kita, tiga acara sekaligus. Memperingati HUT RI ke-70, Pameran Batik yang biasanya kita adakan pada 2 Oktober, serta Pekan Inovasi dalam rangka memperingati Harteknas,” ungkap Basyir.
Dia mengatakan, pada Pekan Batik ke-9 dan Harteknas tersebut, Basyir menandaskan bahwa Kota Pekalongan akan terus berinovasi dan berkreasi, terutama dengan basis masyarakat. “Kami ucapkan terima kasih tak terhingga pada Catur Pilar, Ketua LPM, koordinator BKM, Tim Penggerak PKK, dan Karang Taruna tingkat Kota Kecamatan hingga Kelurahan. Serta kepada semua yang telah membantu kami dalam menanggulangi kemiskinan sehingga kita terbaik di Jawa Tengah, angka kemiskinan hanya 8 persen,” urainya.
Basyir juga memohon maaf apabila selama memimpin ada kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. “Kami sudah bekerja, korbankan segalanya, waktu, harta, keluarga, mohon maaf kalau masih belum banyak yang kami lakukan. Mohon doa restu, bahwa kami bisa melaksanakan jabatan kami pada 9 Agustus dengan khusnul khotimah. Mohon doa restu agar kami tetap bisa membantu masyarakat Kota Pekalongan, dengan kapasitas sebagai komunitas. Dan tentu siapapun Walikota ke depan, kami akan membantu dengan sepenuh hati supaya Kota Pekalongan lebih baik lagi,” tandasnya.
Sementara, Wakil Walikota Pekalongan HA Alf Arslan Djunaid juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan. Ucapan terima kasih juga disampaikan Alex, sapaan akrabnya, kepada Basyir Ahmad. “Beliau adalah mentor, guru saya, yang telah membimbing saya selama lima tahun, alhamdulillah tidak ada satupun perselisihan-perselisihan,” ungkapnya.
Terima kasih kepada seluruh anggota DPRD. Lalu terima kasih Catur Pilar, yang selalu mengawal kebijakan pemkot Pekalongan, sehingga yang menjadi kebutuhan masyarakat, atau dikenal dengan konsep masyarakat madani, partisipasi masyarakat, bahasa Jawanya adalah brayan urip, bisa diejawantahkan dalam pemerintahan Kota Pekalongan selama tahun 2010-2015. Atas nama pribadi, kami juga mohon maaf, karena kami hanya manusia biasa,” imbuh Alex.
Alex pun berharap, ke depan, siapapun Walikotanya harus didukung. Karena, ungkap dia, Kota Pekalongan ke depannya masih banyak program yang harus dilakukan. “Ada program-program yang tentu harus dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang,” pungkas Alex. (way)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 05-08-2015)

0 komentar: