PEKALONGAN – Mendengar kata ‘Pekalongan’ pasti langsung terbersit pikiran tentang kerajinan batik. Namun tahukah anda tentang jenis-jenis batik. Kerajinan batik ada beberapa jenis yaitu batik tulis, batik printing, dan batik cap. Jenis batik ini dinamai sesuai dengan proses pembuatan batiknya yaitu dengan jara ditulis (digambar manual), dicetak (print dengan alat), dan di cap dengan menggunakan canting.
Menyusuri jalan kota Pekalongan, di dekat alun-alun kita akan menemui sebuah kampung ‘Canting’ Landungsari, tepatnya di Jalan HOS Cokroaminoto. Dinamakan Kampung Cantik karena sebagian besar penduduk disini adalah pengrajin Canting Cap. Canting adalah alat untuk membuat motif batik dengan cara dicap. Sehingga dapat menghasilkan motif yang sama dalam jumlah banyak.
Canting terbuat dari bahan tembaga. Uniknya, proses pembuatan Canting cap ini dilakukan secara manual, dengan tangan dibantu alat-alat kecil seperti pinset, gunting, penjepit, tang, dan palu. Dibutuhkan ketelitian dan keahlian dalam proses pembuatan canting karena prosesnya tergolong sangat rumit dan lama.
Salah satu pengrajin canting cap, Muslim, mengatakan kerajinan pembuatan canting cap yang ia tekuni adalah turun temurun dari keluarganya. Dia memperoleh keahlian membuat canting cap dari orang tuanya. Bahan yang digunakan untuk membuat canting adalah tembaga, karena lebih awet dan hasil cap yang dihasilkan lebih bagus.
“Kalau memakai tembaga, malamnya bisa menempel sempurna, jadi capnya lebih bagus,’ ujarnya ketika ditemui oleh Tim Media Center Jawa Tengah.
Ia mengerjakan pembuatan canting dengan dibantu beberapa orang karyawannya. Ia juga dibantu oleh tukang gambar dalam membuat motif canting cap. Karena kerajinan dan ketelitiannya, ia bahkan mendapat pesanan untuk membuat canting dari beberapa wilayah diluar Pekalongan, bahkan dari luar jawa.
“Untuk satu buah canting harganya bervariasi mulai dari Rp 600 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung dari motif dan kesulitan dalam membuatnya,” kata Muslim.
Dalam menyelesaikan sebuah canting memerlukan waktu seminggu untuk yang termudah hingga 4 bulan untuk yang paling rumit. Terkadang ia membutuhkan waktu yang lebih lama karena banyaknya pesanan. Ia berharap pemerintah juga turut andil dalam membantu pemasaran agar kerajinan canting cap yang sudah turun temurun ini tetap terjaga.
0 komentar: